Sebagian besar saham di wilayah Asia alami penurunan ringan pada hari Senin ini. Penurunan tersebut terpengaruh oleh penurunan sebelumnya yang terjadi di Wall Street dan juga akibat adanya “shutdown” sebagian wilayah pemerintahan Amerika ditengah musim liburan akhir tahun.
Ketegangan perdagangan juga mulai sedikit alami peningkatan setelah adanya laporan dari media China mengenai kemajuan baru dari pembicaraan perdagangan antara Amerika dan China pada minggu lalu dan adanya laporan terpisah yang menyatakan bahwa Beijing merespon masalah dengan Amerika dengan membuat undang-undang baru untuk meningkatkan hak kekayaan intelektual dan memberikan hak yang sama kepada investor asing.
Indek Shanghai Composite alami kenaikan 0,1 persen dan indek Shenzen Composite yang merupakan indek saham-saham kapitalisasi menengah alami kenaikan sebesar 0,5 persen.
Indek Kospi Korea Selatan alami penurunan sebesar 0,2 persen, walaupun saham Samsung dan SK Hynix sedikit alami kenaikan. Indek Hang Seng Hong Kong alami penurunan 0,4 persen dengan penurunan dibukukan oleh sektor teknologi seperti AAC 2018 turun 1,64 persen dan Tencent turun 1,46 persen, sedangkan saham sektor properti alami kenaikan seperti New Wolrd Development yang alami kenaikan sebesar 1 persen.
Indek S&P ASX 200 Australia alami kenaikan sebesar 0,4 persen. Saham Taiwan alami penurunan 0,07 persen. STI Singapore naik 0,16 persen. Sedangkan pasar saham di Jepang, Indonesia, dan Filipina ditutup libur Natal.
Sebelumnya pada minggu lalu, bursa saham Amerika ditutup pada Jum’at dengan kinerja pergerakan terburuk dalam lebih dari tujuh tahun dengan penurunan indek acuan saham utama sebesar 7 persen. Untuk keseluruhan bulan Desember indek acuan saham utama Amerika alami penurunan lebih dari 12 persen. Penurunan tersebut di sebabkan oleh banyak faktor, termasuk diantaranya adalah adanya perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika yang akan alami perlambatan dan ketegangan perdagangan yang berkepanjangan antara Amerika dan China. Indek S&P 500 alami penurunan 2,1 persen menjadi 2.416,62 dan Dow Jones Industrial Average turun 1,8 persen menjadi 22.445,37. Indek Nasdaq Composite alami penurunan 3 persen menjadi 6.332,99. Seluruh indek acuan saham Amerika sejauh ini sejak pencapaian tertingginya pada musim panas dan musim gugur tahun ini telah alami penurunan antara 16 persen sampai dengan 26 persen.
Pemerintah Amerika pada Sabtu minggu lalu, sebagian alami “shutdown” setelah pihak Demokrat yang menguasai kursi DPR AMerika menolak permintaan Presiden Donald Trump yang meminta anggaran senilai $5 milliar guna mendanai pendirian tembok perbatasan dengan Meksiko. DPR menawarkan untuk mempertahankan dana sebesar $1,3 milliar yang akan digunakan untuk membiayai keamanan perbatasan. Hingga saat ini belum ada kejelasan berapa lama “shutdown” akan berlangsung selama liburan natal dan tahun baru berlangsung.
Walaupun alami “shutdown” setiap agen penting pemerintah masih akan tetap dibuka, tetapi ratusan ribu pekerja pemerintah federal akan dipaksa keluar dari pekerjaan mereka dan beberapa layanan akan ditutup.
Harga acuan minyak mentah alami kenaikan sebesar 46 sen pada hari ini menjadi $46,05 per barrel pada perdagangan elektronik di New York Merchantile Exchange. Sebelumnya pada hari Jum’at minggu lalu, kontrak berjangka minyak mentah alami penurunan sebesar 0,6 persen menjadi $45.59. Sedangkan kontrak minyak mentah Brent yang menjadi patokan harga minyak mentah internasional alami kenaikan sebesar 54 sen menjadi $54,36 per barel. Sebelumnya pada hari Jum’at minggu lalu, kontrak minyak mentah Brent alami penurunan sebesar 1 persen menjadi $53,82.
Dollar Amerika terlihat alami pelemahan menjadi 111,07 yen dari 111,22 yen pada akhir perdagangan Jum’at.