Wall Street alami kenaikan pada perdagangan Selasa tadi malam. Kenaikan tersebut terjadi didukung oleh kenaikan saham-saham teknologi dan internet, khususnya saham Netflix Inc (NASDAQ: NFLX) yang alami kenaikan setelah perusahaan sampaikan rencananya untuk menaikkan biaya bagi pelanggan di Amerika dan adanya harapan pemerintah China akan berikan stimulus guna mendongkrak ekonomi mereka yang cenderung alami perlambatan.
Harga Saham Netflix alami kenaikan sebesar 6,5 persen setelah perusahaan streaming video tersebut mengatakan mereka akan menaikkan harga berlangganan bagi pelanggan mereka di Amerika. Saham perusahaan internet lainnya juga terlihat alami kenaikan, termasuk diantaranya adalah saham Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), Amazon.com Inc (NASDAQ: AMZN) dan Apple Inc (NASDAQ: AAPL).
Indeks Communication Services S&P 500 , yang mencakup saham Netflix dan Alphabet didalamnya, alami kenaikan sebesar 1,7 persen. Sedangkan indek Saham teknologi S&P 500 alami penguatan sebesar 1,5 persen.
Pernyataan dari sejumlah pejabat China yang disampaikan pada Selasa siang waktu indonesi juga ikut serta berikan pengaruh positif. Para pejabat tersebut indikasikan bahwa pemerintah China saat ini sedang mempersiapkan stimulus ekonomi guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sehingga menghapuskan kekhawatiran terhadap kondisi negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia tersebut.
Namun indek acuan saham Wall Street sempat alami pengurangan kenaikan saat hasil voting parlemen Inggris menolak permintaan Perdana Menteri Inggris terkait kesepakatan Brexit. Dengan penolakan tersebut maka dapat menyebabkan Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa adanya kesepakatan apapu atau justru sebaliknya Inggris akan membatalkan keputusan untuk meninggalkan Uni Eropa.
Walaupun sempat alami penurunan dari kenaikan yang terjadi, S&P 500 dan Nasdaq masih berhasil ditutup di dekat level tertinggi sesi perdagangan Selasa.
Dow Jones Industrial Average alami kenaikan sebesar 155,75 poin, atau 0,65 persen, menjadi 24.065,59. S&P 500 naik 27,69 poin, atau 1,07 persen, menjadi 2.610,3 dan Nasdaq Composite naik 117,92 poin, atau 1,71 persen, menjadi 7.023,83.
Pada awal pembukaan pasar, Wall Street sempat alami pergerakan yang tidak terlalu bergairah akibat laporan keuangan dari perusahaan perbankan yang tidak sesuai harapan.
JPMorgan Chase & Co (NYSE: JPM), perbankan Amerika dengan aset terbesar, bukukan earning kuartalan dibawah estimasi akibat adanya penurunan pendapatan perusahaan dari perdagangan obligasi, sementara Wells Fargo & Co (NYSE: WFC) mengatakan buku pinjamannya menyusut dan pendapatan kuartalan turun di semua bisnis utamanya.
Pada penutupan pagi ini, Saham JPMorgan menghapus kerugian yang terjadi pada awal perdagangan dan berakhir dengan kenaikan sebesar 0,7 persen. Saham Wells Fargo memangkas kerugian dan ditutup dengan penurunan sebesar 1,5 persen.
Perusahaan asuransi kesehatan UnitedHealth Group (NYSE: UNH) melonjak naik 3,6 persen dan menjadi saham kompnen Dow Jones dengan kenaikan terbesar. Kenaikan tersebut terjadi setelah perusahaan laporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Saham UnitedHealth juga mendongkrak kenaikan indek healthcare S&P 500 sebesar 1,7 persen.
Analis memperkirakan laba S&P 500 akan alami pertumbuhan sebesar 14 persen pada kuartal keempat 2018, perkiraan tersebut jauh lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan 20,1 persen yang di buat pada Oktober, menurut data IBES dari Refinitiv.
Volume transaksi saham pada perdagngan Selasa tadi malam encapai 6,96 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata transaksi saham dalam 20 hari perdagangan terakhir, yaitu 8,79 miliar saham.