Dollar Amerika perlahan mulai alami penurunan terhadap mata uang utama dunia pada hari ini. Harapan akan adanya trobosan baru pada pertemuan Amerika-China mendorong para investor untuk ambil posisi beli pada mata uang euro dan mata uang Asia.
Euro terlihat alami kenaikan sebesar 0,1 persen menjadi $1,1335, sedangkan dollar Australia yang sering digunakan sebagai barometer bagi selera resiko para investor alami kenaikan sebesar 0,3 persen menjadi $0,7112.
Dollar New Zealand menjadi mata uang yang peroleh kenaikan paling besar pada sesi perdagangan Asia hari ini, dengan kenaikan sebesar 1,6 persen terhadap dollar Amerika menjadi $0,6837. Kenaikan tersebut terjadi setelah Reserve Bank of New Zealand keluarkan pernyataan yang kurang “dovish” pada pernyataan kebijakan moneternya dibandingkan perkiraan pasar.
Para investor kembali ambil posisi beli terhadap asset-asset beresiko setelah Presiden Amerika Donal Trump pada Selasa kemarin menyatakan bahwa ia akan berikan toleransi waktu kenaikan tarif yang sebenarnya akan jatuh pad 1 Maret mendatang menunggu terjadinya pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping guna peroleh kesepakatan penting dibeberapa titik.
Tarif produk import dari China ke Amerika senilai $200 milliar sebelumnya dijadwalkan akan alami kenaikan menjadi 25 persen dari tarif sebelumnya sebesar 10 persen jika kedua belah pihak tidak juga peroleh kesepakatan hingga waktu yang ditentukan. Jika kondisi tersebut benar-benar terjadi maka akan meningkatkan biaya bisnis yang ditanggung oleh perusahaan mulai dari sektor elektronik hingga pertanian.
Dengan demikian maka fokus utama pasar untuk saat ini adalah pada pembicaraan tingkat tinggi Amerika-China di China yang akan berlangsung minggu ini. Tujuan dari pembicaraan tersebut adalah untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan antara kedua belah pihak.
Sepnajang tahun lalu, pasar finansial terus menerus alam tekanan akibat ketegangan perdagangan antara Amerika-China. Akibat dari ketegangan kedua negara tersebut, aktifitas pabrik dan pertumbuhan ekonomi global alami gangguan.
Indek nilai tukar dollar yang mengukur pergerakan dollar terhadap enam mata uang utama dunia terlihat alami sedikit penurunan menjadi 96,65. Sebelumnya pada Selasa kemarin, indek dollar telah alami penurunan sebesar 0,35 persen.
Dollar terlihat masih cenderung bergerak stabil terhadap yen pada level harga 110,50.
Di tempat berbeda, sterling alami kenaikan sebesar 0,1 persen menjadi $1,2900. Para pelaku pasar menaruh harpaan besar agar sterling dapat alami kesetabilan pergerakan menjelang batas waktu Inggris keluar dari Uni Eropa pada 29 Maret mendatang.
Inggris berpeluang untuk keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun jika hingga 29 Maret mendatang Perdana Menteri Theresa May tidak juga dapat membujuk blok Uni Eropa untuk lakukan perubahan terhadap perjanjian yang telah disepakati pada tahun lalu.
Terhadap dollar Canada, dollar terlihat alami penurunan sebesar 0,2 persen menjadi C$1,3206. Dollar pada sesi perdagangan Selasa kemarin alami penurunan sebesar 0,5 persen terhadap dollar Canada.