Dollar bertahan didekat level harga tertingginya untuk satu minggu terhadap yen pada Senin ini, didukung oleh data laporan tenaga kerja dan data pabrik Amerika yang tunjukkan hasil diatas perkiraan, walaupun kemungkinan besar kenaikan tersebut akan terhambat oleh tindakan hati-hati FED dalam menentukan kebijakan kenaikan tingkat suku bunga dan pasar Asia khususnya China yang ditutup libur.
Data ekonomi Amerika yang dirilis pada Jum’at minggu lalu tunjukkan adanya penyerapan tenaga kerja sebesar 304.000 untuk periode Januari, yang mana merupakan tertinggi dalam 11 bulan dan juga berhasil lampaui perkiraan analis.
Dollar pada hari ini alami sedikit kenaikan di level harga 109,44; setelah pada perdagangan Jum’at minggu lalu bukukan persentase kenaikan terbesar dalam hampir sebulan terakhir.
Laporan data penyerapan tenaga kerja tersebut juga menghilangkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi Amerika. Sebelumnya para pelaku pasar sempat memperkirakan FED perlau lakukan pemotongan tingkat suku bunga guna mendukung ekonomi Amerika.
Surat hutang pemerintah Amerika jangka waktu 10 tahun yang sering di jadikaan sebagai acuan tingkat suku bunga kembali alami pemulihan dari penurunannya menjadi berada pada 2,69 persen. Sebelumnya tingkat imbal hasil surat hutang pemerintah Amerika jangka waktu 10 tahun sempat alami penurunan hingga mencapai level terendahnya dalam empat minggu pada 2,619 persen yang terjadi pada minggu lalu. Kenaikan imbal hasil surat hutang tersebut biasanya dapat mendukung kenaikan nilai dollar dalam jangka pendek.
Euro pada pagi hari ini terlihat masih cenderung bergerak datar pada level harga $1,1455.
Pasar keuangan China untuk sepanjang minggu ini ditutup libur Tahun Baru Imlek. Sejumlah pasar keuangan Asia pada minggu ini juga alami penutupan liburan sehingga aktivitas pasar menjadi cenderung lebih tenang.
Dollar Australia pagi ini alami penurunan sebesar 0,2 persen menjadi $0,7234 sedangkan dollar “kiwi” alami penurunan menjadi berada pada level harga $0,6895. Dollar Australia alami penurunan hari ini setelah data Building Approvals tunjukkan hasil lebih rendah dari perkiraan.
Indek dollar, yang mengukur pergerakan mata uang dollar Amerika terhadap enam mata uang utama dunia pada pagi hari ini terlihat bergerak stabil pada level harga 95,60.
Terlepas dari data tenaga kerja Amerika yang berhasil dirilis diatas perkiraan, bank sentral Amerika diperkirakan masih akan tetap pertahankan tingkat suku bunga acuannya untuk tahun ini, didukung oleh meningkatnya kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global, khususnya ekonomi China. Selain pertumbuhan ekonomi China yang mengkhawatirkan, pertumbuhan ekonomi di kawasan euro juga tunjukkan terjadi pelemahan dari yang diperkirakan akibat ekonomi utama zona euro Prancis dan Jerman alami perlambatan.
Kenaikan tingkat suku bunga Amerika sebanyak empat kali pada 2018 menjadi pendorong utama bagi kenaikan dollar pada tahun lalu. Namun untuk tahun ini, para analis menilai dollar untuk tahun ini tidak akan terlalu banyak alami kenaikan dan biaya pinjaman Amerika secara luas diperkirakan masih akan tetap stabil.
Disisi lain, sterling terlihat alami sedikit penurunan pada level harga $1,3078 di awal perdagangan Asia. Para pelaku pasar perkirakan sterling masih akan tetap alami volatilitas pergerakan yang cukup tinggi, mengingat kondisi ketidak pastian Brexit. Bank of England di jadwalkan akan lakukan pertemuan pada minggu ini, dan diperkirakan mereka masih akan tetap pertahankan tingkat suku bunga acuan.