Dollar Australia terlihat masih cenderung alami penurunan, dan semakin mendekati level harga terendahnya untuk dua minggu pada hari Kamis ini. Penurunan dollar Australia disebabkan spekulasi tingkat suku bunga akan diturunkan pada tahun ini oleh bank sentral yang dilatar belakangi oleh meningkatnya resiko pertumbuhan ekonomi di dalam dan luar negeri.
Bank sentral Australia sebelumnya pada Rabu kemarin berikan pernyataan bahwa mereka saat ini membuka pintu bagi kemungkinan penurunan tingkat suku bunga dan mereka juga mengakui adanya resiko ekonomi yang alami peningkatan akibat perubahan yang luar biasa dari bias pengetatan yang telah berlangsung lama yang menyebabkan dollar lokal alami penurunan.
Pada awal perdagangan, dollar Australia sedikit alami penurunan di level harga $0,7103, setelah pada perdagangan sesi sebelumnya alami penurunan 1,8 persen dan menjadi persentase penurunan harian terbesar dalam lebih dari setahun terakhir.
Dollar New Zealand untuk hari ini terlihat cenderung bergerak flat pada harga $0,6765, setelah pada perdagangan awal sesi alami penurunan 0,1 persen akibat data tenaga kerja yang dirilis tunjukkan hasil lebih lemah dari yang diperkirakan. Sebelumnya pada perdagangan hari Rabu, kiwi alami penurunan sebesar 1,72 persen mengikuti pergerakan dollar Australia, dan menjadi persentase penurunan harian terbesar sejak 9 Agustus 2018.
Disisi lain, yen Jepang bergerak stabil terhadap dollar Amerika pada level 109,91. Sejak awal bulan ini, dollar telah alami penguatan sebesar kurang lebih 1 persen terhadap yen Jepang akibat sentimen resiko global yang membaik sehingga mengarah kepada reli moderat dalam ekuitas global.
Indek nilai tukar dollar, yang mengukur pergerakan dollar Amerika terhadap enam mata uang utama dunia bergerak stabil pada level 96,35; mendekati level tertingginya dalam dua minggu di awal perdagangan Asia hari ini.
Indek dollar selama tiga sesis berturut-turut telah alami kenaikan, yang mana kondisi tersebut terjadi berkat euro yang lebih lemah. Euro berikan pengaruh sebesar 58 persen bagi perhitungan indek dollar.
Euro bergerak datar pada level $1,1354 setelah sempat alami penurunan sebesar 0,45 persen pada Rabu kemarin. Euro sepanjang minggu lalu telah alami penurunan sebesar 1,3 persen akibat spekulasi bank sentral eropa akan terus menjaga kebijakan moneer akomodatif akibat pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan dan tingkat inflasi yang rendah.
Sedangkan sterling pada hari ini terlihat alami sedikit penguatan pad alevel harga $1,2930. sterling pada bulan Februari ini telah alami penurunan sebesar 1,3 persen akibat pengaruh negatif dari “Brexit”.
Bank of England dijadwalkan akan lakukan pertemuan pada Kamis ini dan secara lebih luas diperkirakan akan pertahankan kebijakan suku bunga tanpa perubahan.