Amazon.com Inc (NASDAQ: AMZN) dan Netflix (NASDAQ: NFLX) menjadi pendorong utama bagi pergerakan Wall Street hari Senin tadi malam. Dibukanya kembali pembicaraan negoisasi perdagangan antara Amerika-China berikan sentimen positif dengan meredakan kekhawatiran akan terjadinya perang perdagangan. Sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir, kekhawatiran akan terjadinya perang perdagangan telah berikan pukulan yang cukup besar bagi pergerakan pasar.
Sebelumnya pada Jum’at minggu lalu, data non-farm payrolls yang dirilis juga tunjukkan hasil yang sangat positif, sehingga menghapuskan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi Amerika. Dengan adanya penyerapan tenaga kerja yang positif tersebut, kekhawatiran terhadap kenaikan tingkat suku bunga akan membebani pertumbuhan ekonomi Amerika menjadi sirna.
Hingga menjelang akhir tahun 2018, kekhawatiran akan terjadinya perlambatan ekonomi global telah mendorong indek acuan saham utama Amerika S&P 500 mencapai level harga terendahnya dalam 20 bulan. Namun dengan adanya informasi-informasi ekonomi terbaru tersebut, S&P 500 terlihat telah alami kenaikan lebih dari 9 persen dari level terendah 20 bulan yang terjadi pada malam Natal.
Membaiknya hubungan dagang antara Amerika-China juga tergambarkan oleh pernyataan yang disampaikan oleh kedua negara. Kementerian luar negeri China menyatakan bahwa China memiliki “itikad baik” untuk dapat bekerja sama dengan Amerika Serikat guna menyelesaikan friksi perdagangan. Disisi lain Menteri perdagangan Amerika Wilbur Ross mengatakan bahwa ia melihat “peluang yang sangat bagus diamana kedua pihak akan mendapatkan penyelesaian yang wajar” khususnya setelah kedua negara memulai pembicaraan tatap muka pertama mereka setelah gencatan senjata 90 hari disepakati pada bulan Desember
Pada penutupan Wall Street pagi hari ini sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P bukukan kenaikan. Indek consumer discretionary menjadi indek sektoral yang bukukan kenaikan paling besar, indek tersebut alami kenaikan sebesar 2,36 persen, dengan kenaikan paling besar, yaitu 3,44 persen dibukukan oleh saham Amazon. Kenaikan tersebut membuat Amazon menjadi perusahaan dengan valuasi tertinggi di Wall Street dengan nilai total encapai $ 797 miliar, melampaui valuasi saham Microsoft Corp (NASDAQ: MSFT), dengan valuasi $ 784 miliar setelah alami kenaikan kenaikan 0,13 persen pada harga sahamnya.
Selain Amazon, perusahaan layanan streaming video Netflix, menjadi saham dengan kontribusi terbesar kedua bagi kenaikan S&P 500 pada hari Senin, saham perusahaan ini alami kenaikan sebesar 5,97 persen.
Saat ini sebagian besar saham-saham komponen S&P 500 telah alami pemulihan dari kejatuhannya di tahun 2018 silam.
Namun perlu di garis bawahi bahwa sebagian besar sentimen optimis yang menggerakkan pasar pada Senin tadi alam adalah berkah perpanjangan dari sentien positif Jumat minggu lalu.
Indeks energi S&P alami kenaikan 1,29 persen di topang oleh adanya kenaikan harga minyak mentah. Pengurangan produksi minyak mentah yang dilakukan oleh OPEC secara bertahap mulai berikan efek positif
Indek Philadelphia Semiconductor , yang mencakup banyak perusahaan yang bergantung pada China untuk pendapatannya, alami kenaikan sebesar 1,95 persen.
Dow Jones Industrial Average naik 0,42 persen menjadi 23.531,35, sedangkan S&P 500 naik 0,70 persen menjadi 2.549,69. Nasdaq Composite naik 1,26 persen menjadi 6.823,47.
Indek utilitas alami penurunan sebesar 0,71 persen, penurunan saham PG&E Corp sebesar 22 persen (NYSE: PCG) menjadi penyebab utamanya. Berita Reuters melaporkan bahwa perusahaan utilitas California sedang mengeksplorasi pengarsipan bagi perlindungan kebangkrutan terkait dengan liabilitas potensial dari kebakaran hutan.
Dengan seakin mendekatinya musim musim earning perusahaan Amerika kuartal ke-4 2018, investor menaruh harapan besar perlambatan pertumbuhan laba kuartal keempat tidak seburuk yang diperkirakan, dan dengan laporan earning tersebut, para investor akan kembali memperhitungkan akan adanya tanda-tanda perlambatan ekonomi lebih lanjut.
Analis saat ini memperkirakan perusahaan S&P 500 akan alami peningkatan laba per saham kuartal keempat sebesar 15 persen. Alami perlambatan dibandingkan dengan ekspektasi pertumbuhan 20 persen yang di buat pada tiga bulan yang lalu. Menurut data Refinitiv IBES, Perkiraan untuk pertumbuhan laba 2019 telah turun menjadi sekitar 7 persen dari perkiraan sebelumnya 10 persen.
Scara keseluruhan volume perdagangan pada Senin tadi malam mencapai 8,1 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata transaksi dalam 20 hari perdagangan terakhir yaitu 9,0 miliar saham.