Soegee Futures — Apple sampaikan laporan keuangannya pada pagi hari ini. Berdasarkan laporan keuangan periode kuartalannya, perusahaan tersebut bukukan penjualan dengan jumlah yang sama dengan penjualan perusahaan pada kuartal yang sama tahun lalu. Tetapi nilai laba dan penjualan perusahaan terlihat alami kenaikan, kondisi tersebut terjadi didukung oleh harga produk Apple yang alami kenaikan, sehingga membuat jumlah pendapatannya alami kenaikan.
Perusahaan teknologi tersebut laporkan laba sebesar $11,5 milliar untuk periode kuartalan yang berakhir pada Juni. Jumlah tersebut alami kenaikan sebesar 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Revenue perusahaan juga terlihat alami kenaikan sebesar 17 persen menjadi $53,3 milliar yang merupakan rekor tertinggi baru untuk periode kuartalan ketiga.
Dengan hasil kinerja keuangan demikian maka dapat dikatakan Apple telah berhasil lakukan pengalihan dari ketergantungan mereka untuk menjual lebih banyak iPhone menjadi menumbuhkan bisnis.
Harga saham Apple pada premarket sore hari ini, didukung oleh laporan tersebut alami kenaikan lebih dari 3 persen. Dan saat ini valuasi saham perusahaan ini semakin mendekati valuasi saham perusahaan tertinggi di Amerika pada $1 trillion.
Informasi lainnya datang dari kebijakan tarif Donald Trump. Berdasarkan sumber informasi yang cukup terpercaya yang diperoleh CNN, kabinet kerja presiden Trump saat ini sedang persiapkan kenaikan tarif dari 10 persen menjadi 25 persen terhadap $200 milliar produk impor dari China.
Kebijakan tersebut masih dalam tahap pengolahan saat ini dan berpeluang untuk alami perubahan, pernyataan tersebut dikatakan juga dari sumber informasi tersebut. Pembicaraan terakhir antara Amerika dan China masih belum dapat berikan solusi bagi perang perdagangan antara kedua negara.
Sebelumnya pemerintah Amerika telah menaikkan tarif sebesar 25 persen produk-produk impor dari China senilai $34 milliar. China juga lakukan hal serupa terhadap produk impor dari Amerika senilai $34 milliar.
Kenaikan tarif bagian kedua terhadap $16 milliar produk dari China akan segera diterapkan paling cepat pada minggu ini.
Indek acuan saham berjangka Amerika pada sore hari ini terlihat masih cenderung bergerak flat. Sedangkan bursa saham Eropa pada sore hari ini juga terlihat bergerak mix setelah sebelumnya sentimen negatif mewarnai pergerakan bursa saham Asia.
Sebelumnya pada pagi hari ini, Dow Jones industrial average ditutup dengan alami kenaikan sebesar 0,4 persen, sedangkan S&P 500 alami kenaikan sebesar 0,5 persen dan Nasdaq alami kenaikan sebesar 0,6 persen.
Harga acuan minyak mentah alami penurunan sebesar 0,8 persen setelah alami volatilitas tinggi pada Selasa kemarin. Adanya perkiraan dari American Petroleum Institute yang tunjukkan kenaikan jumlah cadangan minyak mentah Amerika di luar perkiraan sebelumnya membuat minyak mentah alami tekanan turun.
Data resmi cadangan minyak mentah Amerika dari Energy Information Administration akan rilis pada 10:30 a.m.EDT.
Terkait musim earning, pada malam hari ini sebelum bursa saham dibuka akan ada laporan keuangan dari AMC Entertainment (AMC), Caesars Entertainment (CZR), Ferrari (RACE), Garmin (GRMN), Humana (HUM), Molson Coors Brewing (TAP) dan Sprint (S). Sedangkan seelah bursa saham ditutup pada esok pagi akan ada laporan keuangan dari Allstate (ALL), Boingo Wireless (WIFI), Churchill Downs (CHDN), Fitbit (FIT), T-Mobile US (TMUS), TripAdvisor (TRIP), US Steel (X), Valvoline (VVV) dan Wynn Resorts (WYNN).
Pada lewat tengah malam hari ini, juga akan menjadi hari terakhir pertemuan rutin bulanan FED. Bank sentral Amerika tersebut diperkirakan belum akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya, tetapi statement Fed khususnya terkait kondisi ekonomi serta petunjuk selanjutnya terkait kebijakan kenaikan tingkat suku bunga akan tetap menjadi perhatian pasar. Sebelumnya diyakini FED masih akan naikkan tingkat suku bunga acuan sebanyak dua kali untuk tahun ini dan sebanyak tiga kali pada 2019.
Institute for Supply Management dijadwalkan akan merilis data ISM indek periode Julia pada pukul 10 a.m.EDT.